Tinggi Raja,
Penelitian Pengukuran Panas Bumi menggunakan Alat Geolistrik
Penelitian Skripsi Mahasiswa
Penelitian Mahasiswa dan Pengambilan data Geolistrik di daerah Sipirok didampingi oleh Dosen dan Teknisi Laboratorium .
Penelitian Skripsi Mahasiswa
Penelitian dan Pengambilan data Geolistrik di daerah Sipirok didampingi oleh Dosen dan Teknisi Laboratorium.
Lab Material
Alat SEM, Alat Laboratorium Pengujian Sampel Menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), Peralatan Terbaru...
Lab Material
Alat XRD, Alat Laboratorium Pengujian Sampel Menggunakan X-Ray Difaction (XRD), Peralatan Terbaru...
Jumat, 31 Oktober 2014
info
09.39
1 comment
Manfaat Magnet Untuk Pengobatan
Taukah anda? Ternyata Magnet itu bisa digunakan Untuk Pengobatan. Selama ini
kita ketahui kalau magnet hanya digunakan sebagai kompas dan Industri
Manufaktur saja. Namun walaupun Magnet bisa digunakan untuk terapi pengobatan,
hendaknya kita tetap menjaga kesehatan agar selalu terhindar dari sakit.
Biasakan hidup bersih, olahraga teratur dan perbanyak makan sayur dan buah.
Mengkonsumsi Jus buah segar setiap hari akan membuat tubuh kita
tetap bugar. Mengkonsumsi buah Anggur juga baik sebagai penangkal radikal bebas
atau sebagai Antioksidan. Berikut info selengkapnya tentang Manfaat Magnet Untuk Pengobatan.
Magnet tak hanya berguna untuk kompas dan industri manufaktur saja. Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah berusaha meneliti sifat penyembuhnya. Sudah banyak produk-produk kesehatan yang mengatas namakan magnet sebagai alat penyembuh, meskipun terkadang manfaatnya tidak terbukti.
Memang masih banyak manfaat magnet bagi kesehatan yang belum tersingkap hingga saat ini. Seperti dilansir DailyRecord, Senin (14/11/2011), beberapa khasiat magnet yang sudah terbukti keabsahannya secara ilmiah antara lain:
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Penggunaan magnet yang paling umum untuk kesehatan adalah scanner Magnetic Resonance Imaging (MRI) di rumah sakit. Perangkat raksasa ini membantu dokter mendapatkan tampilan struktur organ dalam yang kompleks namun akurat.
MRI menggunakan medan magnet untuk menciptakan gambar secara rinci dan memungkinkan tampilan yang berbeda ketinggiannya jika dokter ingin mengetahui detail lebih lanjut.
Mengobati Epilepsi
Pengobatan magnetik dapat meringankan gejala penyakit epilepsi kronis. Sebuah penelitian di Jerman pada tahun 1999 menemukan bahwa magnet dengan frekuensi rendah dapat mengurangi atau membatasi kejang dan efektif bagi pasien yang tidak bisa mempan dengan pengobatan biasa.
Kumparan magnet ditempatkan ke samping kepala untuk mengarahkan gelombang magnet ke otak. Peneliti mengklaim bahwa sebagian besar peserta penelitian berkurang kejang-kejangnya hingga setengah. Pengobatan magnetik ini hanya bertahan selama enam sampai delapan minggu.
Mengobati Radang sendi
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Peninsula Medical School dan diterbitkan dalam British Medical Journal tahun 2004, peneliti menemukan bahwa magnet bisa meredakan rasa sakit akibat radang sendi di lutut dan pinggul.
Namun para peneliti juga mengakui bahwa hasil tersebut bisa disebabkan oleh efek plasebo.
Mengobati Alzheimer
Sebuah penelitian di Italia menemukan bahwa pengobatan magnetik dapat membantu meningkatkan aktivitas kortikal otak pasien dan membantu memahami dunia di sekitarnya dengan lebih baik.
Laporan yang dimuat dalam Journal of Neurology, Neurosurgery and Psychiatry ini menemukan bahwa stimulasi magnetik yang berulang-ulang dapat bermanfaat bagi pasien penyakit saraf seperti Alzheimer.
Meringankan Depresi
Pasien depresi yang mendapat stimulasi magnetik mengaku lebih relaks dibandingkan jika tidak mendapat pengobatan tersebut. Sebuah tim di Universitas Kedokteran Carolina Selatan mensurvei 190 orang penderita depresi.
Setengah di antaranya mendapatkan pengobatan magnetik. Hasilnya, 14 persen dari pasien melaporkan gejala depresinya menjadi lebih ringan. Sedangkan dalam kelompok plasebo, hanya lima persen yang merasakan perbaikan.
Membantu Operasi jantung
Partikel magnetik juga telah digunakan dalam operasi jantung. Para ilmuwan menggunakan partikel kecil magnet yang melekat pada sel induk untuk membantu memperbaiki hati yang telah rusak.
Laporan penelitian yang dimuat dalam Journal of American College of Cardiology ini menemukan bahwa teknik tersebut efektif pada tikus dan akan diuji coba pada manusia untuk tahap berikutnya. Efektivitas sel-sel induk meningkat lima kali karena partikel magnetik memandu sel-sel ke daerah sasaran.
"Nampaknya serangan jantung dan cedera pembuluh darah lainnya dapat diobati dengan menggunakan suntikan sel tubuh magnetik. Teknologi ini bisa disesuaikan untuk melokalisasi sel-sel di organ lain dan menjadi alat yang berguna untuk segala macam terapi sel," kata penulis penelitian, Dr Mark Lythgoe.
"Penelitian menunjukkan bahwa nanomagnets dapat digunakan untuk membantu terapi sel-sel induk menjangkau daerah-daerah tertentu di dalam tubuh, terutama di dalam pembuluh darah dimana darah mengalir cepat dengan tekanan tinggi," kata Profesor Peter Weissberg, direktur medis The British Heart Foundation yang mendanai penelitian.
Mengurangi Pembengkakan
Sebuah penelitian oleh University of Virginia membuktikan bahwa magnet dapat mengurangi pembengkakan. Ilmuwan menemukan bahwa magnet statis mampu mengurangi pembengkakan kaki belakang tikus hingga 50 persen.
Teorinya adalah daerah yang terkena kalsium dalam sel otot menyebabkan pelebaran pembuluh darah arteri. Dengan memaparkan magnet, pelebaran tersebut dapat dikurangi.
Fisika
09.29
No comments
KURIKULUM PROGRAM STUDI FISIKA
Visi Program Studi Fisika
“Menjadi Program
Studi yang unggul dalam bidang fisika terapan secara Nasional
Misi Program Studi Fisika
Melaksanakan
pendidikan,penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat dalam bidang Fisika terapan yang bermutu.
Tujuan Program Studi Fisika
- Menghasilkan lulusan yang unggul dan frofesional dalam bidang Fisika terapan.
- Menghasilkan lulusan yang dapat membuat karya ilmiah yang bermutu dalam bidang Fisika terapan.
- Menghasilkan dan mengembangkan karya-karya inovatif dan kreatif Standard Kompetensi Lulusan Program Studi Fisika
a.
Menguasai konsep Fisika fundamental.
b.
Menguasai metode Fisika
c.
Menguasai keterampilan eksperimental
sebagai dasar untuk menganalisis gejala fisika.
d.
Memiliki keterampilan kerja laboratorium
sebagai dasar berkarya dalam bidang fisika inofatif dan kreatif.
e.
Memiliki sikap seorang ilmuwan dalam hal
mencari kebenaran ilmiah (terbuka dan jujur)
f.
Mampu berkomunikasi secara lisan maupun
secara tulusan.
g.
Memiliki kemampuan kerja mandiri dan
kelompok
h.
Memiliki pengetahuan aplikasi komputer.
i.
Memiliki pikiran logis dan alnalitis.
DIk Fisika
09.28
No comments
PROGRAM STUDI PENDIKAN FISIKA
Visi Program Studi Pendidikan Fisika
“ Menjadi Program Studi Pendidikan Fisika
yang Unggul Secara Nasional
Misi Program Studi Pendidikan Fisika :
a.
Melaksanakan pendidikan dan pengajaran
fisika yang bermutu
b.
Melaksanakan penelitian pendidikan fisika
yang bermutu
c.
Melaksanakan pengabdian pada masyarakat
yang bermutu
d. Menyelenggarakan layanan
pratikum yang bermutu
e. Menciptakan atmosfir akademik
yang kondusif
Tujuan Program Studi Pendidikan Fisika:
a.
Menghasilkan lulusan yang unggul dan prosional
dalm bidang pendidikan fisika
b.
Menghasilkan lulusan yang dapat membuat karya
ilmiah yang bermutu dalam bidang pendidikan bidang fisika
c.
Menghasilkan dan mengembangkan karya-karya
inovatif dan kreatif dalam bidang pendidikan fisika
Standar
Kompetensi Lulusan Program Studi Pendidikan Fisika:
a.
Menguasai ilmu dan metodologi fisika
b.
Memiliki pengetahuan tentang perkembangan
peserta didik untuk keperluan pengajaran fisika.
c.
Menguasai ilmu, teknologi, dan metode
pembelajaran yang mendidik dalam bidang fisika.
d.
Mampu mengelola program belajar mengajar
yang mendidik dalam bidang fisika.
e.
Mampu malaksanakan dan menggunakan hasil
penelitian untuk perbaikan pengajaran fisika.
f.
Mampu berpikir logis dan analitik dalam
memecahkan permasalahan
g.
Mampu mengembangkan kepribadian dan
keprofesionalan dalam bidang pendidikan fisika.